Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Haram) 8 Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jakarta - Surat Al-Alaq dalam Alquran khususnya 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad menerima wahyu itu saat sedang bertafakur di gua inilah yang menjadi tonggak perubahan peradaban dunia, yakni pentingnya ilmu pengetahuan. Perubahan dari kehidupan jahiliyah menjadi terang benderang. Perubahan-perubahan itu diawali dengan Iqra bacalah. Perintah membaca itu harus dimaknai bukan sebatas membaca lembaran-lembaran buku, melainkan juga membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan alam adalah surah ke-96 dalam Alquran. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Al-Alaq artinya segumpal surat Al-Alaq dari ayat 1 hingga 19 di dalam pertama,1. اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚIqra` bismi rabbikallażī khalaqArtinya Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang pertama merupakan perintah untuk mencari ilmu. Ilmu yang bersifat umum baik ilmu yang menyangkut ayat Alquran dan ayat yang terjadi di alam. Ayat qauliyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang berupa firmanNya, yaitu Al-Quran. Dan ayat-ayat kauniyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah Swt yang berupa keadaan alam berfirman dalam Alquran"Dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang yakin dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? QS. Az-Zariyat 20-212. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚkhalaqal-insāna min 'alaqDia telah menciptakan manusia dari segumpal juga berfirman dalam QS. Al-Mukminun 12-14. وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ. ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." QS. Al-Mukminun 12-143. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙiqra` wa rabbukal-akramBacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,4. الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙallażī 'allama bil-qalamYang mengajar manusia dengan عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ'allamal-insāna mā lam ya'lamDia mengajarkan manusia apa yang tidak كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙkallā innal-insāna layaṭgāSekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,7. اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗar ra`āhustagnāaApabila melihat dirinya serba اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗinna ilā rabbikar-ruj'āSungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu.
Antaraayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah terdapat hubungan yang sangat erat karena keduanya sama-sama berasal dari Allah. Kalau kita memperhati kan ayat qauliyah, yakni Al-Qur'an, kita akan mendapati sekian banyak perintah dan anjuran untuk memperhati kan ayat-ayat kauniyah.

Secara spesifik, istilah guru didefinisikan sebagai seorang pengajar dan pendidik profesional di lembaga pendidikan formal dengan kualifikasi tertentu dan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik di tingkat dasar maupun menengah. Namun dalam definisi lebih luas, siapa saja yang memberikan pengetahuan dan mengajarkan suatu ilmu adalah guru walaupun di luar lingkungan lembaga pendidikan formal. Berbicara tentang guru tentu tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang yang berilmu, berwawasan luas di bidang tertentu, berjasa mengantarkan orang lain kepada kebaikan, dan mencegahnya dari keburukan. Sebab, hanya orang-orang berilmu, berwawasan luas, dan menginginkan orang lain menjadi baik, yang mampu menjalankan tugas-tugas tersebut. Sebagai agama yang mulia, Islam mendorong sekali umatnya menjadi seorang pendidik yang berilmu, menyuruh kepada kebaikan, mencegah dari keburukan. Bahkan, mereka digolongkan sebagai orang-orang beruntung, baik di dunia maupun di akhirat. Hal itu seperti tercermin dalam salah satu ayat Al-Quran, Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung, Surat Ali Imran ayat 104. Ayat itu juga didukung oleh pesan Rasulullah saw. kepada Abu Darda, “Jadilah engkau sebagai orang berilmu, atau pembelajar, atau penyimak ilmu, atau pecinta ilmu. Namun jangan jadi yang kelima, niscaya engkau celaka,” HR Al-Baihaqi. Di mana ada anjuran, pasti ada keutamaan. Demikian halnya anjuran menjadi orang yang berilmu. Berikut adalah ayat-ayat yang menyebutkan keutaman orang-orang berilmu. Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia yang berhak disembah, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan demikian, Surat Ali Imran ayat 18. Perhatikanlah ayat ini. Allah menyandarkan pernyataan-Nya kepada diri-Nya, kemudian kepada para malaikat, dan kepada orang-orang berilmu. Cukup mulialah mereka yang disandingkan dengan yang mulia, apalagi Yang Maha Mulia. Ayat yang cukup populer dan mengangkat kedudukan orang berilmu adalah, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, Surat Al-Mujadilah ayat 11. Kaitan dengan ayat ini, Ibnu Abbas menambahkan, “Orang-orang yang berilmu memiliki kedudukan tujuh ratus derajat di atas orang-orang mukmin.” Sebab, keunggulan mereka salah satunya karena takut kepada Allah, Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang yang berilmuulama, Surat Fathir ayat 28. Tak hanya itu, orang-orang berilmu juga diberi amanah untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya dan menjadi tempat bertanya, sebagaimana dalam ayat, Berkatalah orang-orang yang dikaruniai ilmu, “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang- orang yang sabar," Surat Al-Qashash ayat 80; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan, Surat An-Nahl [16-34. Masih banyak lagi ayat yang menunjukkan kedudukan dan keutamaan mereka. Sementara dalam hadits, kedudukan dan keutamaan orang berilmu dapat kita jumpai dalam puluhan, bahkan mungkin ratusan sabda Rasulullah saw. Antara lain adalah, “Para ulama itu pewaris para nabi.” Bayangkan, betapa tingginya kedudukan orang berilmu, hingga menyandang gelar sebagai pewaris para nabi. Sedangkan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi di atas para nabi dan rasul. Keunggulan lainnya adalah orang berilmu juga dimintakan ampunan oleh semua yang ada di langit dan bumi. Di antaranya oleh para malaikat. Bahkan, dalam hadits lain, disebutkan, “Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka ia mulai diberi pemahaman dalam urusan agama ilmu.” Kemudian kematian mereka dianggap sebagai duka yang sangat mendalam, bahkan menjadi pertanda kian dekatnya hari Kiamat, “Di antara pertanda Kiamat adalah hilangnya ilmu.” HR. Abu Dawud. Sementara hilangnya ilmu, menurut hadits lain, terjadi dengan kematian orang-orang yang berilmu. Di alam kubur mereka juga mendapat pahala yang terus mengalir. Hal itu sebagaimana yang diungkap dalam hadits, “Jika seorang insan meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga amal sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang selalu mendoakan,” HR. Al-Tirmidzi. Sebagai orang yang merintis dan mengajak kebaikan, guru dan orang berilmu juga berhak mendapat balasan sebagaimana yang digambarkan dalam sabda Rasulullah saw., “Siapa saja yang menempuh jalan kebaikan, maka dia mendapat pahalanya, sekaligus pahala orang yang turut mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun,” HR. Ibnu Abi Syaibah. “Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada satu orang berkat ajakanmu maka itu jauh lebih baik bagimu daripada kekayaan paling berharga,” al-Bukhari dan Muslim. Di akhirat, orang yang berilmu dan mengajarkan ilmunya juga mendapat perlakuan istimewa dibanding yang lain. Salah satunya masuk surga tanpa hisab. Hadits riwayat Ibnu Abdil Barr juga menyatakan, “Pada hari Kiamat, tinta orang-orang yang berilmu ditimbang dengan darah para syuhada.” Sementara menurut hadits lain, golongan yang diberi kesempatan memberikan syafaat, di samping para nabi dan para syuhada, adalah orang-orang berilmu. Demikian sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Majah. Demikian kemuliaan dan keutamaan guru dan orang berilmu di mata Allah dan rasul-Nya. Selamat hari guru kepada para guru! Semoga Allah membalas setiap tetes keringatmu dengan pembalasan yang berlipat-lipat. Wallahu a’lam. Penulis M Tatam Wijaya Editor Alhafiz Kurniawan

AlQuran banyak membahas tentang orang-orang kafir ini, termasuk kehidupan mereka di dunia. 1. Orang-orang Kafir Selalu Mengabaikan Peringatan. إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ سَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ.
- Golongan darah adalah sistem klasifikasi yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan apakah darah Anda cocok dengan darah orang lain. Ini biasanya diperlukan ketika melakukan donor atau transfusi darah. Petugas di bank darah menentukan golongan darah Anda berdasarkan apakah Anda memiliki antigen A atau B pada sel darah merah Anda. Mereka juga mencari protein yang disebut faktor Rh dan mengklasifikasikan golongan darah Anda sebagai positif + jika Anda memiliki protein ini dan negatif - jika juga 10 Penyakit yang Berisiko Dialami Golongan Darah A, B, AB, hingga O Antibodi dan antigen Dilansir laman NHS, darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam cairan yang disebut plasma. Golongan darah Anda diidentifikasi oleh antibodi dan antigen dalam darah. Antibodi adalah protein yang ditemukan dalam plasma yang merupakan bagian dari pertahanan alami tubuh mengenali zat asing, seperti kuman, dan mengingatkan sistem kekebalan Anda, yang menghancurkannya. Kemudian antigen adalah molekul protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah. Baca juga Apakah Diet Berdasarkan Golongan Darah Baik untuk Kesehatan? Untuk mengetahui golongan darah Anda, sel darah merah Anda dicampur dengan larutan antibodi yang berbeda. Jika, larutan yang mengandung antibodi anti-B dan Anda memiliki antigen B pada sel darah, itu akan menggumpal. Artinya golongan darah Anda adalah B. Jika darah tidak bereaksi terhadap antibodi anti-A atau anti-B, maka itu adalah golongan darah O.
AlInfitar: 6-8). Setiap hari tubuh kita sesungguhnya bertempur melawan banyak bakteria, virus, dan mikrob. Beberapa di antaranya dicegah memasuki tubuh, sedang beberapa yang lain berjaya menembusi tubuh kita. Sel-sel dianggap tentera, yang bertugas di dalam aliran darah. Bercerita mengenai darah. - Berikut adalah bacaan surat Al-Alaq segumpal darah ayat 1-19 dan terjemahannya. Surah Al-'Alaq adalah surah ke- 96 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Baca juga Surat Al-Muminun Ayat 1-11, Berisi tentang Ciri-ciri Orang Mukmin yang Beruntung Baca juga Surat Al-Buruj Ayat 1-22, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Mengutip berikut adalah bacaan surat Al-Alaq بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢ Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣ Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤ Yang mengajar manusia dengan pena. Nilainilai al-Quran dengan Pendekatan Kontekstual: Membaca Ulang Tawaran Membumikan al-Quran Ahmad Syafii Maarif dalam Merawat Pemikiran Buya Syafii. Maarif Institute, 2019. Kebinekaan Kita Refleksi Kritis Anak-anak Muda Tentang Isu-isu Aktual di Indonesia. by Hamka Husein Hasibuan. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِاِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ4. Yang mengajar manusia dengan pena. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ6. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ7. apabila melihat dirinya serba cukup. اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ8. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang? عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ10. seorang hamba ketika dia melaksanakan salat, اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ11. bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang salat itu berada di atas kebenaran petunjuk, اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ12. atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah? اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ13. Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling? اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, ke dalam neraka, نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ16. yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ17. Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ18. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, penyiksa orang-orang yang berdosa, كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ19. sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.Surat Al-Alaq bahasa Arabالعلق, “Segumpal Darah” adalah surah ke- 96 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua ini dinamai Al Alaq segumpal darah, diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra’ atau Al Qalam. []BACA JUGA Quran Surat Az-Zalzalah Guncangan 8 ayat
Didalam Alquran, guru memiliki kedudukan istimewa yang digolongkan sebagai orang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu ayat yang menerangkan tentang keutamaan menjadi seorang guru adalah QS. Al-Mujadilah ayat 11. baca juga: Komisi X Minta Seleksi PPPK Prioritaskan Guru Senior
Ilustrasi Al-quran. Foto Iqbal nuril anwar/ Ali 'Imran ayat 162 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang Arkanul IslamAl-Qur'an dan Terjemahan New Cordova yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi Di akhirat tidak ada sedikit pun perbuatan aniaya. Semua akan mendapat balasan amal perbuatannya secara adil. Maka adakah orang yang mengikuti keridaan Allah, sungguh-sungguh menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya, sama dengan orang yang kembali dengan membawa kemurkaan besar dari Allah dan tempatnya di neraka Jahanam? Pasti tidak sama. Neraka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat surat Ali 'Imran ayat 162 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Latin Surat Ali 'Imran Ayat 162A fa manittaba'a riḍwānallāhi kamam bā`a bisakhaṭim minallāhi wa ma`wāhu jahannam, wa bi`sal-maṣīrApakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan yang besar dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam? Dan itulah seburuk-buruk tempat lengkap Surat Ali 'Imran Ayat 162 menurut Kemenag RIOrang yang mencari keridaan Allah dengan beribadah dan beramal saleh tidak sama dengan orang yang memperoleh murka Allah, karena berbuat maksiat, melanggar larangan-larangan-Nya dan meninggalkan kewajibannya. Orang yang memperoleh murka Allah itu tempatnya di neraka jahanam, dan itu adalah tempat kembali yang Al-Qur'an banyak terdapat ayat yang dirangkaikan menyebut dua golongan yang berbeda yang memang sifat-sifat mereka berbeda dan berlawanan misalnya ayatMaka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? ... ar-Rad/1319.Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik surga lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan hidup duniawi¦al-Qasas/2861.Kedua golongan itu masing-masing mempunyai tingkatan, karena pada hari Kiamat nanti yang merupakan hari pembalasan, kedua golongan itu akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Orang yang banyak berbuat baik akan tinggi tingkatannya dan orang yang banyak kejahatannya akan berada di tingkat yang paling rendah. Tingkatan golongan manusia yang tertinggi biasa disebut ar-rafiul ala, yaitu tingkat yang dicapai oleh Nabi Muhammad saw, dan yang terendah disebut ad-darkul asfal. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa manusia di sisi Allah apakah ia baik ataukah jelek, adalah bertingkat-tingkat kebaikan dan kejelekannya. Allah Maha Mengetahui akan tingkat-tingkat amal perbuatan mereka dan memberi balasan sesuai dengan amal perbuatan selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected] KWyG.
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/438
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/215
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/300
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/548
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/41
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/505
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/354
  • 1ncjoo5gjs.pages.dev/535
  • ayat alquran tentang golongan darah